Kamis, 16 Desember 2010

All about psikologi part 2


OPIAT (MORPHINE, HEROIN/”PUTAW”)
       Mereka yang mengkonsumsi NAPZA jenis opiate baik dengan cara menghirup asap setelah bubuk opiate dibakar atau disuntikkan setelah bubuk opiate dilarutkan dalam air akan mengalami hal-hal berikut ini :
1.         Pupil mata mengecil atau sebaliknya melebar. Reaksi pupil mata dapat dilihat dengan melakukan tes sorotan cahaya pada mata yang bersangkutan. Misalnya bila pada mata diberikan sorotan cahaya, maka reaksi yang normal adalah pupil mata akan mengecil, tetapi yang terjadi tidaklah demikian pupil mata bahkan melebar. Sebaliknya dalam keadaan gelap atau kurang cahaya biasanya pupil melebar, tetapi yang terjadi pupil mata mengecil.
2.       Euphoria atau sebaliknya disforia.
Euphoria adalah gangguan pada afektif (alam perasaan/mood), yang bersangkutan merasakan kegembiraan dan kenyamanan tanpa sebab dan tidak wajar (fly).
Disforia adalah gangguan pada afektif (alam perasaan/mood), yang bersangkutan merasakan kemurungan, ketidaknyamanan, tidak dapat merasa senang atau gembira dan cenderung merasa sedih serta merasa lesu tidak berdaya.

3.       Apatis
Yang bersangkutan bersikap acuh tak acuh, masa bodoh, tidak peduli dengan sekitar, malas, kehilangan dorongan kehendak atau inisiatif, tidak ada kemauan dan tidak merawat diri. Misalnya malas belajar/bekerja, tidak mau mandi, tidak mau makan sehingga penampilan fisiknya lesu, kumuh dan kurus.
4.       Retardasi psikomotor
Yang bersangkutan merasakan kelesuan dan ketiadaan tenaga. Gerak dan aktivitas fisik merosot sehingga terkesan malas.
5.       Mengantuk /tidur
Yang bersangkutan setelah mengkonsumsi NAPZA jenis opiate ini cenderung mengantuk dan tidur berkepanjangan. Pada umumnya penyalahguna tidak dapat tidur pada malam hingga dini hari, tetapi setelah mengkonsumsi NAPZA jenis opiate ini yang bersangkutan dapat tertidur hingga siang atau sore keesokan harinya. Kemudian yang bersangkutan keluar rumah mencari lagi NAPZA jenis opiate ini dan kembali kerumah pada dini hari dan kemudian tertidur hingga keesokan harinya ; demikianlah siklus hidup selanjutnya berulang.
6.       Pembicaraan cadel (slurred speech)
Yang bersangkutan kalau berbicara tidak jelas, hal ini disebabkan karena gerakan lidah terganggu (kelu/pelo)
7.       Gangguan pemusatan perhatian atau konsentrasi.
Yang bersangkutan tidak lagi mampu untuk berkonsentrasi dan memusatkan perhatian pada satu objek, misalnya pelajaran atau pembicaraan. Oleh karenanya prestasi pelajaran maupun pekerjaan merosot dan komunikasi sering kali terganggu (kalau bicara “tidak nyambung”).
8.       Daya ingat menurun.
Yang bersangkutan mengalami penurunan daya ingat (memori) sehingga sering mengeluh lupa (pelupa). Maka dari itu nasehat ataupun peringatan tidak pernah digubris, ini dikarenakan dia memang tidak ingat dengan pesan-pesan yang telah diberikan kepadanya.
9.       Tingkah laku maladaptive.
Yang bersangkutan berperilaku yang menunjukkan ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar seperti ; ketakutan, kecurigaan (paranoid), gangguan menilai realitas, gangguan dalam fungsi social dan pekerjaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar